Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Ini Dia Arti Kode Oli Mesin Diesel SAE dan API

14 April 2025
Ini Dia Arti Kode Oli Mesin Diesel SAE dan API

Pernahkah Anda melihat label oli mesin dengan kode seperti SAE 15W-40 atau API CI-4 dan bingung apa maksudnya? Kode-kode ini bukan sekadar angka dan huruf, tetapi memiliki arti penting yang menentukan apakah oli tersebut cocok untuk mesin diesel Anda. 

Memahami arti kode SAE dan API bisa membantu Anda memilih oli yang tepat, menjaga performa mesin tetap optimal, serta mencegah kerusakan akibat pelumasan yang tidak sesuai. 

Untuk itu, mari kenali lebih dalam arti dari kode-kode ini agar Anda tidak salah pilih saat membeli oli mesin diesel!

Memahami Oli Mesin Diesel: Apa Itu Kode SAE dan API?

Kode SAE dan API pada kemasan oli bukanlah sekadar label, tetapi merupakan informasi penting yang menunjukkan spesifikasi teknis oli tersebut. SAE sendiri merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers, yaitu lembaga yang menetapkan standar kekentalan (viskositas) oli. 

Kode SAE ini membantu pengguna mengetahui seberapa cair atau kental oli dalam kondisi suhu tertentu, sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan mesin, terutama pada kendaraan dan alat berat berbahan bakar diesel.

Sementara itu, kode API adalah singkatan dari American Petroleum Institute, yang mengklasifikasikan kualitas dan jenis oli berdasarkan standar performa mesin. Kode API dapat digunakan untuk berbagai jenis mesin, baik mesin bensin maupun mesin diesel.

Cara membedakannya cukup mudah: kode yang diawali huruf “S” (Spark Ignition) digunakan untuk mesin bensin, sedangkan huruf “C” (Compression Ignition) digunakan untuk mesin diesel.

Baca Juga: Waspada! Kenali Cara Membedakan Oli Alat Berat Asli dan Palsu!

Kode Oli Mesin Diesel SAE

1. Penjelasan Dasar

SAE adalah standar pengkodean dari Society of Automotive Engineers yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kekentalan atau viskositas oli. Dalam konteks oli mesin diesel, kode ini terdiri dari dua angka yang dipisahkan oleh huruf “W”, yang berarti “Winter” atau musim dingin. 

Angka di depan huruf W menggambarkan tingkat kekentalan oli saat suhu rendah, sementara angka setelah W menunjukkan seberapa baik oli mampu bekerja pada suhu tinggi. 

Semakin kecil angka di depan W, semakin mudah oli mengalir di suhu dingin. Sebaliknya, semakin besar angka setelah W, semakin stabil oli saat mesin bekerja pada suhu tinggi.

2. Macam Kode Oli Mesin Diesel SAE

  • SAE 5W-30

Oli dengan kode ini cocok digunakan di suhu dingin, karena angka 5 menunjukkan viskositas yang rendah saat suhu rendah. Sementara angka 30 menunjukkan bahwa oli tetap stabil ketika mesin bekerja pada suhu tinggi. Jenis ini cocok untuk mesin yang bekerja di lingkungan bersuhu sedang hingga dingin

  • SAE 10W-30

Oli ini memiliki viskositas yang sedikit lebih tinggi di suhu dingin dibanding 5W-30, namun tetap memberikan perlindungan yang baik saat suhu mesin meningkat hingga tingkat sedang. Cocok untuk daerah beriklim sedang.

  • SAE 10W-40

Kode ini berarti oli memiliki kekentalan sedang saat dingin dan tetap stabil hingga suhu tinggi, menjadikannya cocok untuk mesin yang bekerja dengan beban cukup berat atau dalam kondisi lingkungan yang lebih panas.

  • SAE 15W-40

Dengan angka 15 di depan W, oli ini agak lebih kental saat suhu dingin. Oli ini cocok untuk mesin yang beroperasi di lingkungan bersuhu tinggi dan dalam kondisi kerja berat, karena mampu menjaga kestabilan pada suhu operasi yang lebih ekstrem.

  • SAE 20W-50

Oli ini memiliki viskositas paling tinggi di antara yang disebutkan. Sangat cocok untuk mesin diesel tua atau mesin yang bekerja di lingkungan bersuhu sangat panas, serta untuk kendaraan atau alat berat dengan beban kerja berat.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Oli Excavator?

Kode Oli Mesin Diesel API

1. Penjelasan Dasar

Kode API adalah standar dari American Petroleum Institute yang mengelompokkan oli berdasarkan jenis mesin dan kualitasnya. Huruf pertama dalam kode menunjukkan jenis mesin: “S” untuk bensin (spark ignition) dan “C” untuk diesel (compression ignition). 

Kode bisa juga menampilkan huruf lain seperti “G” yang digunakan untuk pelumas transmisi manual. Huruf kedua menunjukkan kualitas oli, semakin tinggi urutannya dalam alfabet, maka kualitas oli tersebut biasanya lebih baik.

2. Macam Kode Oli Mesin Diesel API

  • API SN

Ini adalah standar tertinggi untuk mesin bensin modern. Oli dengan kode ini mampu menangani suhu tinggi, oksidasi, dan menjaga kebersihan mesin dari endapan sisa pembakaran.

  • API CE

Merupakan salah satu standar lama untuk oli mesin diesel 4 tak generasi awal. Biasanya digunakan untuk kendaraan diesel keluaran lama.

  • API CF-2

Kode ini menunjukkan peningkatan kualitas dari standar sebelumnya. Cocok untuk mesin diesel dua langkah atau mesin lama yang masih digunakan saat ini.

  • API CK-4

Jenis ini sudah dirancang untuk mesin diesel modern yang menggunakan sistem injeksi langsung. Oli ini memberikan perlindungan ekstra terhadap keausan dan oksidasi, serta mampu bekerja optimal dalam kondisi kerja berat.

  • API GL-4

Bukan untuk mesin, tetapi untuk transmisi manual kendaraan sedang. Oli dengan kode ini biasanya digunakan sesuai permintaan pabrikan (OEM) tertentu.

  • API GL-5

Berbeda dengan GL-4, kode ini digunakan untuk pelumas pada komponen yang bekerja di bawah tekanan tinggi seperti gardan atau final drive. Oli ini memiliki aditif tekanan ekstrem yang memberikan perlindungan lebih kuat.

Cara Memilih Oli Mesin Diesel yang Tepat

Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat memilih oli mesin diesel:

1. Cek Buku Manual Kendaraan

Langkah pertama yang paling aman adalah melihat rekomendasi dari pabrikan kendaraan. Biasanya, dalam buku panduan sudah tertulis jenis oli, tingkat kekentalan (SAE), dan standar API yang sesuai dengan mesin kendaraan Anda.

2. Sesuaikan dengan Kondisi Cuaca dan Lingkungan

Pilih oli dengan viskositas SAE yang cocok dengan suhu di daerah tempat Anda tinggal atau sering berkendara. Oli yang cocok untuk daerah bersuhu dingin tentu berbeda dengan daerah yang panas atau memiliki beban kerja mesin berat.

3. Perhatikan Standar API

Pastikan oli yang Anda pilih memenuhi, atau lebih baik lagi jika melebihi, standar API yang direkomendasikan pabrikan. Hal ini penting untuk menjamin perlindungan maksimal terhadap mesin.

4. Cocokkan dengan Jenis dan Kondisi Mesin

Tiap mesin punya karakteristik berbeda. Pertimbangkan apakah kendaraan Anda sering membawa beban berat, digunakan jarak jauh, atau berada di kondisi jalan yang berat. Hal ini berpengaruh pada jenis oli yang dibutuhkan.

5. Gunakan Produk dari Merek Terpercaya

Pilih oli dari produsen yang sudah dikenal kualitasnya dan punya reputasi baik. Oli berkualitas akan lebih bisa diandalkan dalam melindungi mesin dari kerusakan dan memperpanjang usia pakai.

6. Cermati Formula Pelindung Tambahan

Beberapa jenis oli memiliki aditif khusus yang bisa membantu mencegah keausan, oksidasi, atau penumpukan kotoran di dalam mesin. Semakin lengkap formulanya, semakin baik perlindungannya.

7. Perhatikan Pembaruan Standar dan Teknologi Oli

Teknologi mesin terus berkembang, begitu juga dengan formula oli. Oleh karena itu, penting juga untuk mengikuti perkembangan spesifikasi dan kualitas oli yang terbaru agar performa mesin tetap optimal.

Baca Juga: Oli Hidrolik dan Engine Oil, Apa Saja Perbedaannya?

Kesimpulannya, memahami arti kode SAE dan API bukan hanya soal teknis, tapi juga langkah penting untuk merawat mesin diesel Anda agar tetap prima dalam jangka panjang.

Setiap angka dan huruf pada kemasan oli menyimpan informasi penting yang membantu Anda memilih pelumas sesuai kebutuhan mesin, kondisi cuaca, hingga beban kerja kendaraan.

Untuk itu, ayo pastikan hanya menggunakan genuine oil agar alat berat Anda dapat beroperasi dengan baik. Temukan genuine oil dan spare part lainnya untuk berbagai merek seperti Komatsu, Scania, Bomag, Tadano, dan UD Truck hanya di fitur KlikUT dari UT Connect.

Dapatkan juga undian mystery box & promo spesial live di akun @utcall1500072 pada periode 10 - 17 April 2025. Ajukan kebutuhan spare part-mu, termasuk kebutuhan oli, saat live berlangsung, dan dapatkan harga spesialnya! Temukan info lebih lanjutnya di sini.

Pastikan juga alat berat Anda tetap dalam kondisi prima dengan memanfaatkan fitur My Equipment, pantau secara real-time kondisi alat berat dengan berbagai indikator, termasuk dari penggunaan oli.

Unduh aplikasi UT Connect sekarang juga dengan klik di sini!