Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Connecting Rod Adalah: Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Perawatannya

22 July 2025
image for Connecting Rod Adalah: Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Perawatannya

Mesin terasa kurang bertenaga atau rusak saat beroperasi bisa berdampak besar pada kelancaran bisnis, apalagi jika berkaitan dengan alat berat. Salah satu penyebab yang sering diabaikan adalah kerusakan pada connecting rod.

Komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara piston dan crankshaft dalam mesin. Meski ukurannya kecil, perannya sangat krusial dalam menghasilkan tenaga.

Artikel ini akan membahas apa itu connecting rod, fungsinya, cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta cara merawatnya agar performa mesin tetap optimal. Simak selengkapnya di bawah!

Apa Itu Connecting Rod?

Connecting rod adalah salah satu komponen utama dalam mesin pembakaran internal yang berfungsi sebagai penghubung antara piston (torak) dan poros engkol (crankshaft). 

Bentuknya menyerupai batang ramping dengan dua ujung berbeda: satu untuk mengikat piston, dan satu lagi untuk terhubung ke crankshaft.

Baca Juga: Mengenal Fuel Pump Diesel, Pompa Bahan Bakar Alat Berat

Fungsi Connecting Rod dalam Mesin

Berikut adalah beberapa fungsi connecting rod, antara lain:

1. Penghubung Piston dan Crankshaft

Connecting rod bertugas untuk menyambungkan piston dengan crankshaft agar tenaga dari pembakaran bahan bakar bisa disalurkan ke roda kendaraan.

2. Mengubah Gerak Linear ke Gerak Rotasi

Piston bergerak naik-turun (gerak linear) saat proses pembakaran. Connecting rod-lah yang meneruskan gerakan ini ke crankshaft dan mengubahnya menjadi gerak rotasi agar kendaraan bisa bergerak.

Komponen-Komponen Connecting Rod

Umumnya, komponen connecting rod terbagi menjadi dua: Big End dan Small End, serta Bushing dan Bearing:

1. Big End dan Small End

  • Big end: Bagian bawah connecting rod yang terhubung ke crankshaft.
  • Small end: Bagian atas yang terhubung ke piston melalui piston pin.

2. Bushing dan Bearing

  • Bushing: Biasanya terdapat di small end, berguna untuk mengurangi gesekan.
  • Bearing: Terletak di big end, berperan untuk memperlancar rotasi pada crankshaft.

Jenis-Jenis Connecting Rod

Berikut ini jenis connecting rod yang kerap digunakan:

1. I-Beam Connecting Rod

Bentuknya menyerupai huruf “I”, kuat dan umum digunakan di kendaraan harian.

2. H-Beam Connecting Rod

Bentuknya seperti huruf “H”. Lebih kuat dibanding I-beam dan banyak dipakai di mobil performa tinggi atau balap.

3. X-Beam dan Fork and Blade

Lebih jarang ditemukan, biasanya digunakan di mesin balap atau pesawat terbang karena memiliki kekuatan ekstrem dan desain kompleks.

Baca Juga: Mengenal Injector Komatsu PC200: Fungsi, Ciri Rusak, dan Cara Merawatnya

Bahan Material Pembuat Connecting Rod

Bahan-bahan material pembuat connect rod diantaranya:

1. Baja Tempa (Forged Steel)

Material paling umum karena memiliki kekuatan tinggi dan daya tahan luar biasa.

2. Aluminium

Lebih ringan tapi kurang tahan terhadap beban tinggi, cocok untuk mesin yang mengutamakan kecepatan.

3. Titanium

Kuat dan ringan, tapi sangat mahal. Biasanya hanya digunakan di dunia balap profesional.

Proses Pembuatan Connecting Rod

Proses pembuatan connecting rod pada umumnya melalui beberapa teknik, antara lain:

1. Casting

Proses tuang logam cair ke dalam cetakan. Biaya murah, tapi kualitasnya lebih rendah.

2. Forging

Logam dipukul-pukul saat panas untuk membentuk connecting rod. Hasilnya sangat kuat dan tahan lama.

3. Powder Metallurgy

Menggunakan serbuk logam yang dipadatkan. Cocok untuk produksi massal dengan presisi tinggi.

Tanda-Tanda Connecting Rod Rusak

Berikut ini tanda-tanda jika connecting rod rusak yang perlu Anda ketahui:

1. Suara Ketukan dari Mesin

Bunyi “knocking” atau ketukan logam dari mesin bisa menjadi pertanda connecting rod aus atau longgar.

2. Penurunan Performa Mesin

Mesin terasa lemah atau kurang responsif bisa disebabkan oleh connecting rod yang tidak bekerja optimal.

3. Konsumsi Oli Berlebih

Oli cepat habis karena bocor dari celah di connecting rod yang aus.

Penyebab Kerusakan Connecting Rod

Sementara itu, berikut adalah beberapa penyebab kerusakan pada connecting rod:

1. Pelumasan yang Tidak Optimal

Minyak pelumas yang buruk atau kurang bisa menyebabkan gesekan berlebih dan keausan cepat.

2. Overheat

Suhu mesin yang terlalu tinggi membuat logam memuai dan komponen cepat aus.

3. Beban Berlebih dan RPM Tinggi

Mengoperasikan dengan gaya ekstrem secara terus-menerus bisa membuat connecting rod patah.

Tips Merawat Mesin Agar Connecting Rod Tetap Awet

Karena peran connecting rod sangat krusial, merawat mesin dengan baik bisa membantu memperpanjang umur komponen ini. 

Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda lakukan:

1. Rutin Ganti Oli Mesin

Oli berfungsi sebagai pelumas agar gesekan antar komponen mesin, termasuk connecting rod, tidak menimbulkan keausan. Gantilah oli sesuai jadwal yang disarankan pabrikan.

2. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas

Bahan bakar yang buruk bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna, yang berpotensi memberikan tekanan berlebih pada piston dan connecting rod.

3. Jangan Memaksa Mesin Bekerja Terlalu Keras

Akselerasi mendadak dan beban berlebih bisa memberi tekanan besar pada connecting rod. Gunakan kendaraan secara wajar untuk menjaga performa mesin tetap stabil.

4. Periksa Suara Mesin Secara Berkala

Jika mulai terdengar suara logam yang tidak biasa dari mesin, jangan abaikan. Bisa jadi itu gejala awal kerusakan pada connecting rod atau bagian mesin lainnya.

Baca Juga: Kerusakan Alat Berat: Tanda, Penyebab, dan Solusinya

Demikian penjelasan mengenai connecting rod secara lengkap. Pada akhirnya, connecting rod ini memang hanya satu dari sekian banyak komponen mesin, tapi kerusakannya bisa menyebabkan efek domino yang mengganggu seluruh kinerja alat berat Anda.

Itulah mengapa, perawatan mesin yang tepat bukan hanya tentang ganti oli atau isi bahan bakar tepat waktu, tapi juga memahami kapan bisa menilai potensi kerusakan terdeteksi, sehingga semakin besar peluang Anda mencegah kerugian operasional yang lebih serius.

Untuk mendukung hal ini, Anda bisa memanfaatkan fitur My Equipment dari UT Connect, yang memungkinkan Anda memantau kondisi unit secara real-time, termasuk riwayat perawatan dan jam kerja alat berat.

Tidak hanya itu, jika ada kebutuhan penggantian suku cadang seperti connecting rod, gunakan fitur KlikUT untuk memesan spare part asli dengan cepat dan mudah, tanpa harus antre atau repot mencari ke toko fisik. Bersama KlikUT kemudahan ada dalam genggaman Anda.

Yuk, segera download dan gunakan aplikasi UT Connect untuk menjaga performa alat berat Anda tetap optimal!