Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Priming Pump: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Cara Kerjanya

17 July 2025
image for Priming Pump: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Priming pump adalah salah satu komponen pada alat berat yang berfungsi memastikan aliran bahan bakar menuju mesin selalu lancar, terutama saat pertama kali dinyalakan. 

Tanpa priming pump yang bekerja dengan baik, mesin bisa sulit dihidupkan dan berpotensi mengganggu kelancaran operasional di lapangan.

Mau tahu pembahasan secara lengkap mengenai priming pump? Yuk, temukan mulai dari pengertian, komponen, fungsi, hingga cara kerjanya di sini!

Apa Itu Priming Pump?

Priming pump, atau sering disebut juga pompa priming, adalah komponen dalam sistem bahan bakar alat berat yang berfungsi untuk memastikan bahan bakar dapat tersalurkan dengan lancar ke mesin, terutama saat proses awal pengoperasian.

Disebut "priming" karena tugas utamanya adalah “memompa awal” atau mengisi jalur bahan bakar agar bahan bakar sampai ke injektor sebelum mesin dihidupkan. Dengan demikian, mesin bisa menyala lebih cepat dan stabil, tanpa gejala tersendat atau susah dinyalakan.

Pada alat berat, priming pump memiliki peran krusial karena mesin seringkali berada dalam kondisi ekstrem. Jika jalur bahan bakar kosong atau terisi udara, mesin akan sulit dinyalakan, yang berpotensi menunda pekerjaan di lapangan.

Perlu diketahui, tidak ada perbedaan mendasar antara priming pump, fuel supply pump, dan feed pump. Ketiganya merujuk pada komponen yang sama, yaitu pompa pendukung dalam sistem bahan bakar mesin diesel, termasuk pada alat berat seperti excavator, bulldozer, maupun crane. Salah satu contoh dari komponen-komponen ini adalah supply pump PC200-8 untuk excavator Komatsu PC200-8.

Baca Juga: Supply Pump Excavator: Pengertian, Fungsi dan Cara Merawatnya

Fungsi Priming Pump pada Mesin Alat Berat

Priming pump memiliki peran utama sebagai penyuplai bahan bakar dari tangki ke seluruh sistem mesin. 

Pada alat berat, komponen ini memastikan bahan bakar (biasanya solar) dapat disalurkan dengan lancar dan bersih, sehingga mesin bisa menyala dengan stabil dan bekerja optimal di lapangan.

Bahan bakar pertama-tama diambil dari tangki (bak penyimpanan), lalu dipompa dan melewati fuel filter. Proses penyaringan ini untuk memastikan solar yang masuk ke mesin sudah bebas dari kotoran atau partikel yang bisa merusak komponen injeksi.

Setelah disaring, bahan bakar diteruskan menuju pompa injeksi (injection pump), kemudian dialirkan ke injektor dan ruang bakar untuk mendukung proses pembakaran.

Selain itu, priming pump juga berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam jalur bahan bakar. Udara dalam sistem bahan bakar bisa menyebabkan mesin sulit dihidupkan, tersendat, atau bahkan mogok mendadak.

Dengan adanya priming pump, proses bleeding atau pembuangan udara bisa dilakukan secara lebih mudah dan cepat.

Komponen-Komponen Priming Pump pada Alat Berat

Agar priming pump pada mesin alat berat bekerja optimal, diperlukan dukungan beberapa komponen utama yang saling mendukung. Setiap komponen memiliki peran khusus dalam memastikan aliran bahan bakar tetap lancar dan bebas kotoran. Berikut penjelasannya:

1. Piston Priming Pump

Piston priming pump menjadi komponen inti yang bertugas memompa bahan bakar dari tangki menuju sistem injeksi. 

Pada alat berat, piston ini dirancang dengan kekuatan tinggi agar mampu memompa solar secara lebih efisien, bahkan dalam kondisi medan berat sekalipun.

Ketika piston ditekan, piston akan memberikan tekanan ke tangki bahan bakar sehingga bahan bakar terdorong keluar. Setelah itu, bahan bakar akan disedot, disaring, lalu dialirkan ke pompa injeksi untuk kemudian diteruskan ke ruang bakar mesin. 

Efisiensi piston ini membuat proses suplai bahan bakar lebih stabil dan mendukung performa alat berat tetap prima.

2. Filter Bahan Bakar (Filter Solar)

Sebelum bahan bakar dialirkan lebih jauh, solar harus melewati filter terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk memastikan hanya bahan bakar yang bersih dan bebas kotoran yang masuk ke sistem mesin.

Jika kotoran atau partikel halus dibiarkan masuk, endapan bisa terbentuk di dalam komponen mesin dan memicu korosi. Pada alat berat, risiko kerusakan akibat bahan bakar kotor sangat tinggi mengingat mesin sering bekerja dalam kondisi ekstrem. 

Karena itu, filter bahan bakar menjadi salah satu komponen penting yang wajib dijaga kebersihannya.

3. Check Valve

Check valve adalah katup satu arah yang berfungsi mengontrol aliran bahan bakar. Katup ini memiliki dua jalur: satu sebagai saluran masuk bahan bakar dan satu lagi sebagai saluran keluar.

Check valve mencegah bahan bakar mengalir kembali ke tangki saat mesin tidak beroperasi, sehingga tekanan bahan bakar tetap stabil. 

Pada mesin alat berat, check valve umumnya dibuat dari material logam yang kokoh agar tahan terhadap tekanan dan getaran tinggi di lapangan.

4. Inlet Valve

Inlet valve atau katup masuk berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam silinder priming pump. Katup ini dirancang untuk terbuka dan tertutup secara presisi, sesuai kebutuhan mesin.

Saat katup terbuka, bahan bakar akan masuk ke silinder dan kemudian dialirkan menuju pompa injeksi. Proses ini sangat penting karena mendukung pembakaran optimal di ruang bakar. 

Pada alat berat, inlet valve harus dirawat dengan baik agar distribusi bahan bakar tetap lancar, terutama ketika alat bekerja di medan berat yang memerlukan tenaga besar.

Baca Juga: Mengenal Fuel Pump Diesel, Pompa Bahan Bakar Alat Berat

Cara Kerja Priming Pump pada Alat Berat

Cara kerja priming pump sebenarnya cukup sederhana, meskipun masih mengandalkan tenaga manual sehingga tergolong konvensional. Anda hanya perlu menekan tuas (pump handle) secara manual untuk memicu proses pemompaan bahan bakar.

Saat tuas ditekan, tekanan yang dihasilkan akan mendorong diafragma di dalam sistem bahan bakar ke bawah. Proses ini membuat outlet check valve terbuka, sehingga bahan bakar solar bisa mengalir keluar menuju pompa injeksi. Pada saat bersamaan, inlet valve akan tertutup untuk mencegah aliran balik atau masuknya udara ke dalam sistem bahan bakar.

Ketika tuas dilepas, diafragma akan kembali ke posisi semula akibat tekanan balik pegas di dalam pompa. Dalam kondisi ini, outlet check valve akan menutup untuk menghentikan aliran keluar, sedangkan inlet valve akan terbuka sehingga bahan bakar baru dapat masuk ke ruang diafragma untuk siklus berikutnya.

Proses ini terus diulang hingga tekanan bahan bakar stabil dan seluruh saluran bahan bakar terisi sempurna tanpa udara (proses bleeding). Dengan begitu, aliran bahan bakar ke mesin tetap lancar, mesin lebih mudah dinyalakan, dan risiko gangguan saat alat berat beroperasi di lapangan bisa dikurangi.

Baca Juga: Fuel Filter: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Cara Merawatnya

Demikian penjelasan mengenai priming pump secara lengkap. Meski terlihat sebagai komponen kecil, priming pump berperan sangat besar dalam memastikan alat berat bisa beroperasi dengan lancar.

Jika priming pump tidak berfungsi dengan baik, suplai bahan bakar bisa terganggu, mesin sulit dinyalakan, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan yang bisa merugikan bisnis.

Maka dari itu, Anda bisa lebih bijak dalam melakukan perawatan serta memastikan ketersediaan bahan bakar selalu terjaga. Apalagi, alat berat sering digunakan di area yang menuntut performa tinggi.

Untuk memaksimalkan kinerja alat berat, Anda juga bisa memanfaatkan UT Connect. Melalui fitur My Equipment, Anda dapat memantau kondisi alat berat secara real-time dan menyusun jadwal perawatan dengan lebih mudah.

Tidak hanya itu, fitur Klik UT juga membantu Anda memesan suku cadang asli secara online, sehingga kebutuhan perawatan seperti priming pump atau komponen lainnya bisa terpenuhi cepat dan aman.

Yuk, jaga performa alat berat Anda tetap prima bersama UT Connect. Download dan pakai aplikasi sekarang dengan cara klik di sini!