Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Cara Simpan Spare Part Fast Moving Alat Berat yang Benar

21 July 2025
image for Cara Simpan Spare Part Fast Moving Alat Berat yang Benar

Apakah Anda tahu bahwa spare part harus disimpan dengan cara yang benar? Terutama untuk spare part fast moving yang biasanya memiliki stok banyak dan tingkat perputaran yang tinggi karena sering digunakan.

Apabila spare part tidak disimpan dengan benar, maka nantinya akan mempengaruhi kualitas spare part tersebut. Spare part bisa saja mengalami kerusakan, bahkan hilang sebelum sempat digunakan.

Oleh karena itu, UT Connect akan membagikan cara simpan spare part fast moving alat berat yang benar agar alat berat mendapatkan spare part pengganti terbaik untuk tampil optimal. Yuk, simak!

Baca juga: Sebelum Membeli, Pelajari Tipe-Tipe Spare Part Alat Berat Ini!

Apa Itu Spare Part Fast Moving?

Spare part fast moving adalah suku cadang yang memiliki perputaran tinggi atau sering diganti dalam waktu singkat karena tingkat penggunaannya yang tinggi atau masa pakainya yang relatif pendek.

Spare part fast moving sering dibutuhkan untuk perawatan rutin atau servis berkala. Harga tiap unitnya jauh lebih murah dibandingkan spare part slow moving atau komponen yang memiliki umur panjang dan tidak perlu sering diganti.

Contoh spare part fast-moving:

  • Oli mesin dan hidrolik
  • Filter udara dan filter oli
  • Kampas rem
  • Bearing roda
  • V-belt atau fan belt
  • Seal dan O-ring
  • Track shoe bolt
  • Roller
  • Idler dan sprocket

Cara Menyimpan Spare Part Fast Moving

Berikut cara menyimpan spare part fast moving yang benar:

1. Identifikasi dan Klasifikasikan Spare Part

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi setiap jenis spare part fast moving yang dimiliki. Klasifikasikan berdasarkan jenis, fungsi, ukuran, dan frekuensi penggunaannya. 

Hal ini untuk mempermudah proses pencarian saat dibutuhkan. Misalnya, komponen elektrik sebaiknya dipisahkan dari komponen mekanik, dan komponen kecil disimpan terpisah dari yang berukuran besar.

2. Lakukan Pelabelan

Setelah Anda melakukan klasifikasi spare part, sekarang Anda bisa memberi label pada setiap spare part tersebut. Label sebaiknya mencantumkan nama barang, kode atau nomor part, tanggal masuk, serta lokasi penyimpanan.

Untuk efisiensi, Anda bisa gunakan barcode atau QR code yang terhubung dengan sistem inventaris digital. Pelabelan yang baik akan mempercepat proses pencarian dan mencegah kesalahan saat pengambilan spare part.

3. Gunakan Sistem Penyimpanan yang Sesuai

Karena sering digunakan dan memiliki umur pakai yang sebentar, spare part fast moving perlu disimpan di tempat yang mudah dijangkau. Gunakan sistem penyimpanan sepereti rak terbuka, kontainer berlabel, atau laci khusus untuk menyimpan komponen kecil. Sementara itu, untuk komponen besar atau berat, pallet rack bisa menjadi solusi yang aman dan efisien.

4. Perhatikan Kondisi Penyimpanan

Jaga kondisi gudang atau ruang penyimpanan agar tetap bersih, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Penting untuk menghindari tempat yang lembap karena bisa menyebabkan korosi pada spare part berbahan logam. 

Untuk komponen berbahan karet, plastik, atau elektronik sebaiknya disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan terlindungi dari debu serta suhu ekstrem.

5. Lakukan Rotasi dan Pemeriksaan Berkala

Penerapan sistem FIFO (First In First Out) sangat penting agar spare part digunakan sesuai urutan masuk, mencegah penumpukan dan kerusakan barang lama. Pendekatan ini menjadi lebih efektif jika dikombinasikan dengan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke).

Menurut penelitian Spare Part Warehouse Management Analysis Using 5S Approach and FIFO System (2021), kombinasi FIFO dan 5S terbukti mampu mengurangi waktu pencarian spare part dari 1,782 menit menjadi 0,983 menit. Ini menunjukkan peningkatan efisiensi kerja dan pengelolaan gudang secara keseluruhan.

6. Simpan dan Dokumentasi yang Rapi

Yang tidak kalah penting adalah gunakan sistem dokumentasi untuk mencatat semua aktivitas terkait spare part. Catatan harus mencakup informasi lengkap seperti jumlah stok, tanggal masuk dan keluar, lokasi penyimpanan, serta riwayat penggunaannya.

Untuk perusahaan besar sebainya menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) atau WMS (Warehouse Management System) untuk memantau dan mengelola ribuan item spare part secara real-time. Sistem ini memungkinkan pelacakan stok masuk dan keluar, notifikasi saat stok menipis, serta pencatatan histori pemakaian secara otomatis dan terpusat.

Baca juga: 8 Tips Merawat Spare Part Alat Berat agar Tetap Awet dan Optimal

Klik UT, Marketplace Spare Part Alat Berat Terlengkap

Mengelola dan menyimpan spare part fast moving dengan benar bukan hanya soal menjaga kerapian gudang, tetapi juga berkaitan langsung dengan efisiensi operasional dan kelangsungan aktivitas bisnis, terutama di sektor industri dan alat berat.

Agar proses pengadaan spare part semakin mudah dan cepat, pastikan Anda memiliki akses ke platform distributor spare part alat berat terpercaya seperti Klik UT. Klik UT adalah marketplace spare part alat berat terlengkap, ada spare part dari brand Komatsu, UD Trucks, Scania, Tadano, hingga Bomag yang pastinya terpercaya dan memiliki kualitas tinggi.

Untuk menemukan spare part yang Anda butuhkan, Anda bisa akses website Klik UT atau unduh aplikasi UT Connect di Google Play Store, sekarang!