Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Corrective Maintenance Adalah: Tujuan, Contoh, & Perbedaannya dengan Preventive Maintenance

23 June 2025
Corrective Maintenance Adalah: Tujuan, Contoh, & Perbedaannya dengan Preventive Maintenance

Bayangkan jika alat berat Anda tiba-tiba mengalami kerusakan di tengah proyek. Aktivitas terhenti, produktivitas terganggu, dan biaya tak terduga pun muncul. Kondisi ini sering terjadi ketika perawatan dilakukan setelah kerusakan terjadi—bukan sebelum.

Perbaikan yang harus dilakukan pada situasi ini dikategorikan sebagai corrective maintenance, yaitu perbaikan yang dilakukan setelah alat mengalami gangguan. Meski sifatnya reaktif, metode ini masih banyak digunakan karena dianggap praktis dalam situasi tertentu.

Lantas, apa perbedaan corrective maintenance dibandingkan dengan preventive maintenance? Kapan waktu yang tepat untuk menerapkannya? Simak artikel berikut untuk menemukan jawabannya.

Apa Itu Corrective Maintenance?

Corrective maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki aset yang mengalami gangguan atau kerusakan. Tindakan ini dilakukan saat aset tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga memerlukan penanganan agar dapat kembali beroperasi dengan normal.

Dengan kata lain, corrective maintenance adalah upaya perbaikan yang dilakukan setelah terjadi kegagalan atau kerusakan pada suatu peralatan atau sistem. Metode ini bersifat reaktif karena baru dijalankan setelah munculnya masalah, bukan sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: Perbedaan Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance dalam Perawatan Alat Berat

Tujuan Corrective Maintenance pada Alat Berat

Berikut ini beberapa tujuan melakukan corrective maintenance pada alat berat Anda:

1. Menjaga Ketersediaan Alat Berat

Melakukan perbaikan setelah kerusakan bertujuan agar alat berat bisa segera kembali digunakan. Dengan begitu, operasional tidak terganggu terlalu lama, dan fungsi utama alat berat tetap bisa dijalankan. 

Hal tersebut sangat penting agar layanan atau proses produksi tetap berjalan sesuai rencana, terutama jika alat berat tersebut berperan penting dalam aktivitas harian perusahaan.

2. Meningkatkan Keandalan Alat Berat

Corrective maintenance membantu meningkatkan keandalan (reliability) alat berat dengan cara memperbaiki atau mengganti bagian-bagian yang rusak, aus, atau tidak lagi berfungsi optimal. Ketika komponen bermasalah diganti tepat waktu, potensi terjadinya kerusakan berulang atau gangguan yang lebih besar di masa depan dapat berkurang.

3. Menekan Biaya Operasional

Melakukan corrective maintenance secara cepat dan tepat dapat mencegah masalah yang lebih kompleks dan mahal. Alat berat yang diperbaiki dan kembali bekerja secara optimal akan mengurangi biaya tambahan akibat penurunan efisiensi, pemborosan energi, hingga potensi downtime yang berdampak pada operasional.

4. Memperpanjang Umur Pakai

Melalui perawatan dan perbaikan yang sesuai, usia pakai alat berat dapat bertahan lebih lama. Hal ini tidak hanya menjaga performa peralatan, tetapi juga menunda kebutuhan untuk melakukan pembelian atau investasi baru dalam waktu dekat, sehingga efisiensi anggaran perusahaan tetap terjaga.

5. Meningkatkan Kualitas Layanan atau Produk

Ketika alat berat bekerja dengan baik tanpa gangguan, kinerja yang dihasilkan pun lebih konsisten dan berkualitas. Hal ini berdampak langsung pada mutu produk atau layanan yang diberikan kepada pelanggan, serta membantu menjaga reputasi bisnis secara keseluruhan.

Perbedaan Corrective Maintenance dan Preventive Maintenance

Preventive maintenance dan corrective maintenance adalah dua pendekatan pemeliharaan alat berat yang memiliki perbedaan mendasar dari segi pengertian, tujuan, hingga pelaksanaannya.

Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan secara terjadwal dan rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan atau gangguan pada alat. Tujuannya adalah menjaga kinerja optimal serta memperpanjang umur alat agar tidak terjadi downtime yang merugikan.

Sebaliknya, corrective maintenance dilakukan setelah terjadi kerusakan, dengan fokus memperbaiki atau mengganti bagian yang bermasalah agar alat berat dapat kembali beroperasi.

Dari sisi waktu pelaksanaan, preventive maintenance dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan, bisa harian, bulanan, atau tahunan—dan membutuhkan perencanaan serta dokumentasi yang sistematis.

Berbeda dengan corrective maintenance yang bersifat reaktif dan dilakukan segera setelah kerusakan terjadi, tanpa adanya perencanaan sebelumnya. Hal ini membuat corrective maintenance lebih menuntut respons cepat, terutama jika kerusakan terjadi di tengah aktivitas operasional.

Contoh preventive maintenance mencakup penggantian oli mesin, pengecekan filter, pelumasan bagian bergerak, hingga inspeksi rutin pada komponen penting. Sementara itu, corrective maintenance mencakup perbaikan langsung pada komponen yang rusak, misalnya mengganti kampas rem yang aus atau memperbaiki pompa hidrolik yang tiba-tiba tidak berfungsi.

Terakhir, dari sisi biaya, preventive maintenance umumnya lebih ekonomis karena dapat mencegah kerusakan besar dan biaya perbaikan yang tinggi. Sementara corrective maintenance cenderung memakan biaya lebih besar karena bersifat mendadak, berpotensi menyebabkan downtime, serta membutuhkan tenaga dan komponen pengganti dalam waktu singkat. 

Baca Juga: Apa Itu Preventive Maintenance? Definisi dan Pentingnya untuk Alat Berat

Contoh Kegiatan Corrective Maintenance pada Alat Berat

Corrective maintenance bisa diterapkan pada berbagai jenis peralatan dan sistem, termasuk alat berat di sektor industri maupun konstruksi. Berikut beberapa contohnya:

1. Peralatan Produksi

Saat seorang teknisi melakukan preventive maintenance pada alat berat yang digunakan dalam lini produksi, ia menemukan adanya kerusakan serius pada salah satu komponen penting—misalnya pada sistem hidrolik atau transmisi. 

Karena kerusakan tersebut bisa berdampak pada kelancaran operasional, maka dibuatlah perintah corrective maintenance untuk memperbaiki atau mengganti komponen tersebut dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam sebulan ke depan.

2. Sistem Pendingin atau HVAC Kabin Operator

Dalam beberapa kasus, teknisi alat berat yang sedang memeriksa sistem pendingin kabin operator mendapati filter udara yang sudah sangat kotor atau tidak berfungsi maksimal. 

Situasi tersebut bisa mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan operator selama bekerja. Maka dari itu, corrective maintenance dilakukan untuk membersihkan atau mengganti filter, guna menjaga efisiensi pendinginan dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem HVAC alat berat tersebut.

3. Aksesori dan Kelengkapan Alat Berat

Ketika dilakukan pemeriksaan rutin di lokasi proyek, teknisi menemukan bahwa beberapa komponen tambahan seperti lampu peringatan, stiker keselamatan, atau tanda arah pada unit alat berat rusak akibat kondisi cuaca ekstrem. 

Dalam kasus tersebut, perintah corrective maintenance akan dikeluarkan untuk memperbaiki atau mengganti bagian-bagian tersebut pada waktu yang ditentukan, guna memastikan keselamatan kerja tetap terjaga.

Baca Juga: Contoh Preventive Maintenance pada Alat Berat untuk Meningkatkan Kinerja

Demikianlah penjelasan secara lengkap mengenai corrective maintenance. Melakukan perbaikan ini memang menjadi solusi yang tepat saat alat berat mengalami kerusakan, namun jika dilakukan secara tergesa-gesa dan tanpa sistem yang jelas, justru bisa menimbulkan risiko downtime yang lebih panjang dan biaya tak terduga.

Oleh karena itu, Anda perlu memiliki strategi perawatan yang lebih cerdas, termasuk dengan menggabungkan corrective dan preventive maintenance agar alat berat tetap andal, efisien, dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan.

Agar proses perawatan alat berat berjalan lebih terencana dan efisien, Anda bisa memanfaatkan UT Connect!

Mulai dari fitur Maintenance Management, Anda dapat memantau kondisi alat berat secara real-time menggunakan data analytic seperti VHMS dan Oil Sample, hingga fitur My Equipment yang membantu Anda melacak performa dan kesehatan unit secara menyeluruh tanpa repot.

Tak hanya itu, UT Connect juga memberikan kemudahan dalam pembelian suku cadang asli alat berat dengan harga bersaing melalui KlikUT, yang menyediakan spare part dari merek-merek terpercaya seperti Komatsu, Bomag, Scania, dan lainnya.

Penasaran bagaimana cara kerjanya? Yuk, akses UT Connect sekarang atau download aplikasinya dengan klik di sini!