Contoh Preventive Maintenance pada Alat Berat untuk Meningkatkan Kinerja

Apakah Anda pernah membayangkan apa yang terjadi jika alat berat Anda tiba-tiba rusak di tengah pengerjaan proyek besar? Gangguan seperti ini tentu akan sangat menghambat kinerja, bahkan menyebabkan kerugian besar. Maka, sebelum hal tersebut terjadi, pastikan Anda memahami pentingnya preventive maintenance pada alat berat.
Dengan melakukan perawatan rutin, khususnya pada alat berat yang Anda miliki, Anda bisa mencegah kerusakan sebelum terjadi, menjaga kinerja tetap optimal, dan memperpanjang umur pakai peralatan.
Maka dari itu, apa saja langkah preventive maintenance yang bisa diterapkan? Yuk, kita bahas contohnya agar alat berat Anda selalu siap digunakan dengan maksimal.
1. Periksa Secara Rutin Komponen Utama
Langkah pertama dalam preventive maintenance adalah melakukan pemeriksaan rutin pada komponen utama alat berat, seperti mesin, sistem hidrolik, dan sistem kelistrikan untuk mengetahui potensi masalah kecil yang jika dibiarkan bisa menjadi rusak parah.
Misalnya, Anda memiliki excavator yang rutin digunakan untuk menggali tanah di proyek konstruksi. Secara kasat mata, mesin mungkin terlihat baik-baik saja, tetapi tanpa pemeriksaan rutin, Anda mungkin tidak menyadari bahwa salah satu selang hidrolik mengalami keausan kecil.
Jika tidak diperiksa secara teratur, selang ini bisa bocor, menyebabkan kehilangan tekanan hidrolik, yang pada akhirnya mengganggu operasi alat dan bisa menyebabkan berhentinya seluruh proyek.
Baca juga: Apa Itu Preventive Maintenance? Definisi dan Pentingnya untuk Alat Berat
2. Lakukan Pelumasan Berkala
Alat berat yang sering digunakan, seperti excavator atau bulldozer, memerlukan pelumasan berkala agar bagian-bagian yang bergerak tidak mengalami keausan. Pelumasan berfungsi untuk mengurangi gesekan antar komponen, menjaga suhu mesin tetap stabil, dan memperpanjang umur peralatan.
Bayangkan jika Anda mengoperasikan excavator atau bulldozer yang digunakan selama berjam-jam setiap hari di lokasi tambang. Komponen yang bergerak, seperti roda, lengan hidrolik, atau rantai, selalu mengalami gesekan saat alat bekerja.
Jika bagian-bagian tersebut tidak dilumasi secara berkala, maka gesekan akan semakin besar dan menyebabkan keausan komponen. Misalnya, rantai bulldozer yang tidak dilumasi dengan baik bisa cepat aus dan bahkan putus di tengah operasi.
3. Ganti Suku Cadang Sesuai Jadwal
Preventive maintenance juga mencakup penggantian suku cadang yang sudah mendekati masa pakai maksimalnya. Setiap komponen memiliki batas umur tertentu, seperti filter udara, filter oli, atau sabuk penggerak.
Mengganti suku cadang secara tepat waktu membantu mencegah kerusakan yang bisa memengaruhi alat berat secara keseluruhan.
4. Sesuaikan Tekanan Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik pada alat berat memiliki peran penting dalam menggerakkan berbagai bagian, seperti lengan ekskavator atau blade pada bulldozer. Agar sistem ini bekerja dengan baik, tekanan hidrolik harus selalu stabil. Sebaliknya, jika tidak tepat, kinerja alat bisa menurun, bahkan menyebabkan komponen hidrolik cepat rusak.
Misalnya, Anda mengoperasikan excavator untuk menggali tanah di lokasi konstruksi. Jika tekanan hidrolik pada lengan excavator terlalu rendah, gerakan lengan akan terasa lemah dan lambat, sehingga proses penggalian menjadi lebih lama dan kurang efisien.
Di sisi lain, jika tekanan terlalu tinggi, selang hidrolik bisa bocor atau bahkan meledak, yang tentunya menyebabkan alat berat tidak bisa digunakan dan membutuhkan waktu perbaikan yang lebih lama.
Baca juga: Sistem Hidrolik Alat Berat Harus Dirawat, Berikut Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
5. Bersihkan Alat Berat Setelah Digunakan
Meski terdengar sederhana, membersihkan alat berat secara rutin setelah digunakan merupakan bagian penting dari preventive maintenance. Kotoran, debu, dan lumpur yang menempel pada bagian-bagian penting seperti mesin dan roda dapat mempercepat kerusakan.
Selain itu, membersihkan alat juga membantu mendeteksi adanya retakan atau kerusakan kecil yang mungkin tersembunyi di balik kotoran.
6. Catat dan Pantau Terus Kinerja Alat Berat
Langkah terakhir yang sering kali diabaikan dalam preventive maintenance adalah mencatat setiap perawatan yang sudah dilakukan. Dengan memiliki dokumentasi yang lengkap, Anda dapat melacak kapan terakhir kali alat berat diperiksa atau komponen apa saja yang sudah diganti.
Tidak hanya itu, pemantauan kinerja juga penting untuk mengetahui apakah alat berat masih bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan, atau apakah alat mengalami penurunan performa yang perlu diwaspadai.
Contoh sederhana, jika dalam beberapa bulan terakhir Anda melihat bahwa bulldozer yang biasanya mampu memindahkan 100 ton material per hari, kini hanya mampu memindahkan 80 ton, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada komponen seperti rantai atau mesin.
Baca juga: Maintenance Alat Berat Excavator dan Serba-Serbinya
Demikianlah contoh preventive maintenance pada alat berat untuk meningkatkan kinerja alat berat. Melakukan preventive maintenance pada alat berat bukan hanya menjaga alat tetap berfungsi dengan baik, tapi juga menghemat biaya dalam jangka panjang. Bagi Anda yang ingin memastikan alat berat selalu dalam kondisi prima, memilih alat berat berkualitas tinggi sangat penting. Untuk itu, United Tractors menyediakan berbagai pilihan alat berat yang tangguh dan performa alat yang optimal.