Mengenal Arti Warna Helm K3 di Indonesia

Apabila mengunjungi proyek konstruksi, Anda pasti melihat para pekerja menggunakan helm yang berbagai macam warnanya. Sejatinya dibalik perbedaan warna tersebut, terdapat makna dan fungsi tersendiri yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi di lapangan. 

Penggunaan helm di berbagai proyek di Indonesia sebenarnya telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 11/SE/M/2019. Aturan tersebut telah mencakup tentang apa saja standar keselamatan dalam proyek konstruksi, hal ini termasuk dengan warna helm.

Lantas, apa saja warna-warna helm K3 di Indonesia? Apa arti dari warna helm tersebut? Di bawah ini UT Connect akan menjelaskan selengkapnya, simak di sini! 

Baca Juga:

Daftar Warna Helm K3 di Indonesia

Semua proyek konstruksi harus menaati standar K3 yang merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Ini adalah upaya untuk melindungi para pekerja dari risiko yang mungkin dapat terjadi pada sebuah proyek.

Salah satu upaya penting itu adalah penggunaan helm konstruksi atau safety helmet yang memiliki berbeda warna. 

1. Helm Putih Polos

Helm berwarna putih polos digunakan pada tamu proyek. Helm ini membantu membedakan tamu atau pengunjung dari pekerja tetap di proyek. Ini memudahkan pengawas untuk memastikan keselamatan mereka selama kunjungan.

2. Helm Putih dengan Strip

Helm putih dengan strip memiliki sejumlah arti tergantung dari banyaknya strip tersebut. Helm ini biasanya digunakan bagi para pekerja yang memiliki peran pengawasan dan manajemen di lokasi kerja. Semakin banyak strip, semakin tinggi tanggung jawab pemakainya dalam hierarki proyek konstruksi.

• 1 strip (8 mm): Pelaksana

• 2 strip (2 x 8 mm): Kepala pelaksana

• 3 strip (3 x 8 mm) dan 1 strip (15 mm) di bagian paling atas: Kepala proyek

3. Helm Merah

Helm merah artinya pekerja pada unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau dikenal juga dengan nama safety officer. Peran utama dari safety officer sendiri adalah untuk mengawasi dan memastikan bahwa semua pekerja mematuhi prosedur keselamatan kerja.

Sejumlah proyek pun memasang helm marah untuk tim pemadam kebakaran yang bertugas menangani situasi darurat kebakaran di lokasi kerja. 

4. Helm Kuning

Helm kuning diperuntukkan kepada unit kerja sipil, seperti operator alat berat atau buruh bangunan. Peran ini bekerja langsung di lapangan dengan risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja.

5. Helm Biru

Helm biru dalam standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) digunakan oleh pekerja bidang mekanikal dan elektrikal seperti teknisi dan pekerja las (welder). Peran tersebut penting dalam mendukung infrastruktur teknis di lokasi kerja. 

6. Helm Hijau

Sementara itu helm berwarna hijau digunakan oleh pekerja yang bertanggung jawab dalam bidang lingkungan atau dikenal juga dengan environmental officer. 

Petugas lingkungan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku seperti pengelolaan limbah, polusi udara, dan dampak lingkungan dari aktivitas proyek.