Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Penyebab Brake Fluid Bleeding pada Alat Berat dan Cara Mengatasinya

31 July 2025
image for Penyebab Brake Fluid Bleeding pada Alat Berat dan Cara Mengatasinya

Pernahkah rem alat berat Anda terasa lambat merespons atau pedal rem Anda terasa dalam saat diinjak? Jika iya, bisa jadi sistem rem Anda mengalami brake fluid bleeding

Kondisi ini umum terjadi pada unit alat berat seperti excavator, bulldozer, dump truck, dan wheel loader, terutama jika unit sering bekerja di area ekstrem. 

Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasi masalah brake fluid bleeding sebelum berdampak pada produktivitas atau bahkan keselamatan operator di lapangan.

Apa Itu Brake Fluid Bleeding pada Alat Berat?

Brake fluid bleeding adalah proses pembuangan udara yang terjebak di dalam sistem hidrolik rem alat berat. Saat udara masuk ke saluran fluida, tekanan dari pedal rem tidak dapat tersalurkan dengan maksimal ke sistem pengereman. 

Ini bisa membuat rem terasa blong, terutama saat alat berat sedang membawa beban berat di area curam atau basah. Maka dari itu, bleeding harus dilakukan untuk memastikan sistem rem kembali bekerja optimal dan responsif.

Baca Juga: Kenali Penyebab Mesin Alat Berat Susah Hidup atau Distarter

Penyebab Brake Fluid Bleeding pada Alat Berat

Brake fluid bleeding pada alat berat umumnya disebabkan oleh:

1. Udara Masuk saat Perawatan atau Penggantian Komponen

Alat berat sering menjalani penggantian rem atau master cylinder setelah penggunaan intensif. Bila proses pemasangan tidak disertai bleeding yang benar, udara bisa masuk. 

Misalnya saat mengganti wheel brake cylinder pada dump truck tanpa teknik bleeding yang tepat, maka udara akan terjebak dan menurunkan performa pengereman.

2. Selang Rem Retak karena Kondisi Ekstrem

Alat berat sering beroperasi di medan berlumpur, berbatu, bahkan di area pertambangan panas yang ekstrem. Selang rem hidrolik bisa retak atau getas karena tekanan atau usia pakai. 

Saat selang bocor, fluida rem berkurang dan udara masuk ke sistem. Ini sering ditemukan pada unit yang sering melakukan pengereman berulang dalam waktu singkat.

3. Cairan Rem Menurun Kualitasnya akibat Kelembaban

Cairan rem pada alat berat yang jarang diganti dapat menyerap air akibat kelembaban lingkungan kerja. 

Saat suhu meningkat saat pengoperasian, air dalam fluida menguap dan menciptakan gelembung udara. Kondisi ini sangat berisiko saat unit sedang membawa muatan berat di tanjakan.

4. Penggantian Komponen Rem Tanpa Prosedur yang Tepat

Proses penggantian komponen rem seperti brake pump atau brake valve tanpa memperhatikan prosedur bleeding dapat menyebabkan udara terperangkap. 

Hal ini sering terjadi di lapangan saat teknisi melakukan penggantian mendesak tanpa alat bleeding. Akibatnya, sistem rem tetap tidak optimal meski komponen baru sudah terpasang.

Cara Mengatasi Brake Fluid Bleeding pada Alat Berat

Berikut cara mengatasi brake fluid bleeding pada alat berat:

1. Lakukan Bleeding Manual di Bengkel Lapangan

Teknik bleeding manual tetap jadi pilihan andalan di proyek. Gunakan metode pompa dan buka baut bleeding pada masing-masing roda secara berurutan, biasanya dimulai dari roda terjauh dari master brake

Prosedur ini cocok dilakukan pada unit seperti motor grader atau wheel loader yang memiliki sistem pengereman multi-roda.

2. Gunakan Bleeding Kit Otomatis untuk Efisiensi Waktu

Untuk proyek skala besar, bleeding kit otomatis bisa menghemat waktu perawatan. Dengan alat ini, teknisi cukup menyambungkan ke nipple rem dan alat akan menghisap udara keluar sambil menambahkan cairan baru. 

Metode ini sangat cocok untuk armada alat berat yang harus standby 24 jam di area tambang.

3. Ganti Brake Fluid Secara Berkala

Idealnya, cairan rem diganti setiap 1.000–2.000 jam kerja, tergantung jenis unit dan kondisi lingkungan. Gunakan brake fluid DOT 4 atau DOT 5.1 sesuai dengan spesifikasi unit, karena titik didihnya lebih tinggi dan tahan di suhu kerja ekstrem.

4. Periksa Sistem Rem secara Komprehensif

Lakukan inspeksi menyeluruh, mulai dari master cylinder, hose, brakevalve, hingga ke wheel cylinder. Periksa ada tidaknya kebocoran, kerak, atau kerusakan fisik. Gunakan alat diagnostic rem bila tersedia untuk mendeteksi tekanan hidrolik tidak normal.

Tips Merawat Sistem Rem Alat Berat

Agar rem selalu responsif dan aman digunakan di medan berat, berikut beberapa langkah preventif:

  • Cek volume brake fluid setiap awal shift kerja.
  • Hindari penggunaan cairan rem bekas atau campuran.
  • Simpan brake fluid di tempat tertutup dan terlindung dari debu.
  • Jangan menunda bleeding jika ditemukan pedal rem dalam.
  • Jadwalkan maintenance rutin, termasuk pengecekan tekanan sistem hidrolik.

Baca Juga: Mengenal Sistem Pengereman Retarder pada Bus dan Truk

Demikian penyebab brake fluid bleeding pada alat berat dan cara mengatasinya dengan baik dan benar. Pada intinya, udara di sistem rem bisa menurunkan performa unit dan membahayakan operator.

Jika tidak ditangani dengan cepat, masalah ini bisa berdampak serius pada keselamatan operator maupun produktivitas proyek.

Perawatan rutin yang tepat jadi kunci utama agar sistem rem tetap bekerja optimal. Namun di era digital seperti sekarang, pemantauan dan perawatan alat berat bisa dilakukan lebih mudah dan efisien lewat bantuan teknologi.

Melalui UT Connect, kamu bisa memantau kondisi unit secara real-time lewat fitur My Equipment. Fitur ini membantu kamu mengetahui jam kerja alat, jadwal servis, hingga status kondisi komponen penting, termasuk sistem rem.

Atau, butuh suku cadang rem seperti fuel filter? Gunakan fitur KlikUT untuk melakukan pemesanan suku cadang asli langsung dari ponsel. Tanpa harus datang ke lokasi, spare part yang kamu butuhkan bisa dipesan dan dikirim dengan cepat.

Yuk, jaga performa alat berat Anda tetap prima dengan UT Connect. Download dan pakai aplikasi sekarang dengan cara klik di sini!