Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

6 Jenis Crane, Lengkap dengan Fungsi dan Tips Merawatnya

08 August 2025
image for 6 Jenis Crane, Lengkap dengan Fungsi dan Tips Merawatnya

Dalam dunia konstruksi dan logistik, efisiensi pengangkatan material menjadi salah satu kunci kelancaran pekerjaan. Untuk itulah alat berat crane hadir sebagai solusinya yang mampu memindahkan beban berat secara vertikal maupun horizontal dengan mudah. 

Namun, tahukah Anda bahwa crane memiliki beragam jenis dengan fungsi yang berbeda-beda? Memahami jenis-jenis crane dan penggunaannya sangat penting agar Anda bisa memilih alat yang tepat sesuai kebutuhan proyek.

Untuk itu, berikut tim UT Connect akan bahas mengenai 6 jenis crane, lengkap dengan fungsinya!

1. Tower Crane

Tower crane adalah alat pengangkat material yang umum digunakan dalam proyek konstruksi skala besar. Crane jenis ini terdiri dari komponen-komponen yang dapat dibongkar pasang, sehingga mudah untuk dibawa ke lokasi proyek.

Biasanya, tower crane diangkut secara terpisah menggunakan trailer, lalu dirakit kembali di lokasi. Proses pemasangannya memerlukan waktu yang cukup lama karena melibatkan banyak bagian, termasuk pembangunan pondasi khusus untuk menopang struktur crane.

2. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile crane, atau dikenal juga sebagai truck crane, adalah jenis crane yang terpasang langsung di atas kendaraan truk. 

Karena itu, crane ini dapat langsung dibawa ke lokasi kerja tanpa perlu trailer tambahan. Saat akan digunakan, crane ini dilengkapi dengan kaki penopang yang dipasang agar alat tetap stabil selama pengoperasian.

Baca Juga: Telescopic Crane Adalah: Penggunaan, Manfaat, & Perbedaannya dengan Lattice Boom

3. Crawler Crane

Crawler crane adalah alat pengangkat material yang umumnya digunakan untuk proyek konstruksi dengan area kerja yang tidak terlalu luas. 

Ciri khas crane ini adalah rodanya yang menggunakan sistem rantai (crawler), sehingga dapat bergerak di berbagai jenis medan. Untuk mobilisasi, crane ini diangkut menggunakan truck trailer dengan bagian boom yang dibongkar terlebih dahulu dan dirakit kembali di lokasi proyek.

4. Hydraulic Crane

Meski sebagian besar crane bekerja dengan sistem hidrolik dan pneumatik, hydraulic crane secara khusus merujuk pada jenis crane dengan struktur yang lebih sederhana, yang biasa digunakan di bengkel atau gudang. 

Crane ini biasanya bersifat statis, diletakkan di satu titik tetap dengan jangkauan terbatas dan hanya bisa berputar hingga 180 derajat. Karena keterbatasan jangkauan, dalam satu area sering kali digunakan lebih dari satu unit crane.

5. Hoist Crane

Hoist crane adalah alat pengangkat yang banyak digunakan di lingkungan pergudangan dan perbengkelan. Crane ini dipasang di bagian atas (langit-langit) bangunan dan bergerak di atas rel khusus yang memungkinkan pergerakan maju dan mundur dalam satu arah sepanjang rel tersebut.

6. Jib Crane

Jib crane adalah alat pengangkat yang hadir dalam berbagai ukuran. Untuk versi kecil, crane ini kerap digunakan di gudang atau bengkel untuk memindahkan barang-barang berat. Jib crane memiliki sistem kerja dan mekanisme mesin yang menyerupai hoist crane, namun dengan struktur yang mirip seperti hidraulik crane.

Baca Juga: 3 Jenis Truck Crane Tadano, Mana yang Paling Cocok untuk Proyek Anda?

Tips Merawat Crane dengan Baik dan Benar

Crane adalah alat berat yang memiliki peran vital dalam berbagai sektor konstruksi, manufaktur, hingga pergudangan. 

Karena digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban berat, kondisi crane harus selalu prima agar tidak menimbulkan risiko kerusakan alat, keterlambatan proyek, bahkan kecelakaan kerja.

Untuk itu, perawatan crane harus dilakukan secara rutin dan menyeluruh. Berikut ini adalah tips merawat crane dengan baik dan benar agar performanya tetap optimal dan masa pakainya lebih panjang.

1. Lakukan Pemeriksaan Harian Sebelum Penggunaan

Sebelum crane digunakan, lakukan pengecekan kondisi secara visual dan operasional. Beberapa hal yang perlu diperiksa antara lain:

  • Kondisi struktur utama (boom, tiang, lengan) apakah ada retakan, karat, atau deformasi.
  • Level oli hidrolik dan pelumas lainnya.
  • Tekanan angin pada ban (untuk mobile crane).
  • Kondisi kabel sling dan rantai, apakah ada aus atau putus.
  • Ketersediaan bahan bakar (untuk crane berbasis mesin diesel atau bensin).
  • Fungsi lampu, alarm, dan sistem keselamatan lainnya.

Pemeriksaan awal ini penting untuk mencegah kerusakan yang bisa memburuk saat crane digunakan.

2. Rutin Melumasi Komponen yang Bergerak

Crane memiliki banyak bagian yang bergerak seperti kabel sling, bearing, gear, dan sambungan mekanik. Bagian-bagian ini perlu diberi pelumas secara berkala untuk:

  • Mengurangi gesekan antar komponen.
  • Mencegah keausan dini.
  • Menghindari karat dan korosi.

Gunakan pelumas yang direkomendasikan oleh produsen crane dan pastikan tidak berlebihan agar tidak menarik kotoran.

3. Periksa dan Rawat Sistem Hidrolik

Sebagian besar crane, seperti hydraulic crane dan crawler crane, mengandalkan sistem hidrolik. Oleh karena itu, penting untuk:

  • Mengecek level dan kualitas oli hidrolik.
  • Mengganti filter secara berkala.
  • Memastikan tidak ada kebocoran pada selang atau sambungan hidrolik.
  • Memastikan tekanan hidrolik berada dalam batas aman sesuai spesifikasi.

Kerusakan pada sistem hidrolik bisa menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan berhentinya operasi alat secara total.

4. Bersihkan Crane Secara Rutin

Debu, lumpur, minyak, dan kotoran lainnya bisa menumpuk di permukaan crane dan menyebabkan korosi, serta menyulitkan inspeksi visual. Bersihkan seluruh bagian crane, terutama di area engsel, motor, dan kaki penyangga.

Untuk crane yang digunakan di area terbuka atau medan berat, frekuensi pembersihan sebaiknya lebih sering.

5. Lakukan Kalibrasi dan Uji Beban Berkala

Crane harus mampu mengangkat beban sesuai kapasitas yang ditentukan pabrikan. Maka, lakukan pengujian beban (load test) dan kalibrasi secara berkala untuk:

  • Memastikan akurasi indikator beban dan sistem kontrol.
  • Menghindari risiko kelebihan beban (overload) yang bisa membahayakan operator dan alat.
  • Kalibrasi ini wajib dilakukan oleh teknisi bersertifikat sesuai standar keselamatan kerja.

Baca Juga: 4 Jenis Mobile Crane yang Sering Digunakan, Ada Apa Saja?

6. Cek dan Ganti Komponen yang Aus

Beberapa komponen crane memiliki masa pakai terbatas dan perlu diganti, seperti:

  • Sling baja dan rantai.
  • Brake pad.
  • Seal hidrolik.
  • Filter oli dan udara.

Jangan tunggu hingga komponen benar-benar rusak. Ganti sesuai rekomendasi jadwal servis atau saat ditemukan gejala keausan.

7. Catat Semua Riwayat Perawatan

Selalu dokumentasikan setiap aktivitas servis dan perawatan crane, mulai dari pengecekan ringan hingga perbaikan besar. Hal ini penting untuk:

  • Mengetahui riwayat kondisi alat.
  • Menentukan jadwal servis berikutnya.
  • Menjadi acuan teknisi saat perbaikan atau troubleshooting.

8. Gunakan Crane Sesuai Kapasitas dan Prosedur

Penggunaan crane di luar kapasitas maksimal atau dengan cara yang tidak sesuai prosedur adalah penyebab utama kerusakan alat. Pastikan:

  • Operator memahami SOP dan standar keselamatan.
  • Tidak memaksakan crane mengangkat beban melebihi batas.
  • Selalu gunakan alat bantu yang tepat (sling, hook, dll.) dan sesuai standar.

9. Libatkan Teknisi Profesional untuk Servis Berkala

Meskipun pemeriksaan harian bisa dilakukan oleh operator, servis besar dan perawatan komprehensif harus ditangani oleh teknisi berpengalaman. Lakukan servis berkala sesuai buku panduan dari produsen untuk menjaga performa optimal dan mencegah kerusakan jangka panjang.

10. Manfaatkan Teknologi Monitoring Alat Berat

Kini, Anda bisa menggunakan platform digital seperti UT Connect untuk memantau kondisi crane dan alat berat lainnya secara real-time

Melalui fitur My Equipment, Anda dapat mengetahui status operasional, jadwal perawatan, hingga laporan performa unit secara akurat.

Selain itu, untuk kebutuhan suku cadang, Anda bisa memesan spare part asli dengan mudah lewat fitur KlikUT. Semua bisa dilakukan secara online, praktis, dan aman hanya dalam beberapa klik.

Maka dari itu, yuk unduh aplikasi UT Connect sekarang dan mulai digitalisasi perawatan alat berat Anda!