Panduan Lengkap Jadwal Maintenance Alat Berat untuk untuk Kinerja Maksimal

Sebagai operator, apakah alat berat Anda selalu beroperasi dengan lancar tanpa kendala? Jika ya, selanjutnya apa hal penting yang seharusnya dilakukan ketika jadwal maintenance alat berat tiba? Mengingat, perawatan alat berat harus dilakukan secara tepat dan rutin.
Melakukan perawatan bertujuan untuk menjaga kinerja mesin agar tetap optimal, sehingga kenyamanan penggunaan dapat terus dirasakan, salah satunya melalui maintenance alat berat.
Secara umum, maintenance adalah proses pemeliharaan atau perawatan terhadap suatu objek atau individu. Dalam konteks ini, maintenance diterapkan pada mesin alat berat dengan tujuan untuk meminimalkan risiko kerusakan serius yang dapat terjadi akibat penggunaan secara terus-menerus.
Lantas, kapan sebaiknya maintenance alat berat dilakukan? Bagaimana SOP dalam melakukan maintenance alat berat? Berikut UT Connect akan merangkum panduan lengkap jadwal maintenance alat berat untuk untuk kinerja maksimal!
Kapan Maintenance Alat Berat Dilakukan?
Proses atau jadwal maintenance alat berat umumnya dilakukan berdasarkan durasi pemakaian mesin, seperti setelah 250 jam pertama, 500 jam, hingga 1000 jam operasional.
Sebagai contoh, pada 250 jam pertama, biasanya dilakukan pengecekan awal untuk memastikan semua komponen mesin bekerja optimal, seperti sistem pelumas atau filter oli.
Selanjutnya, pada 500 jam, perawatan lebih mendalam dilakukan, seperti mengganti oli atau memeriksa kondisi komponen yang sering terkena gesekan. Sementara itu, pada 1000 jam, inspeksi menyeluruh biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi potensi keausan atau kerusakan.
Namun, selain berdasarkan jam pemakaian, perawatan dasar yang paling penting adalah perawatan harian. Setidaknya, ini dilakukan dengan memastikan mesin beroperasi normal tanpa suara bising yang berlebihan.
SOP Maintenance Alat Berat
Berikut adalah cakupan Standard Operating Procedure atau SOP jadwal maintenance alat berat, antara lain:
1. Preventive Maintenance (PM)
Preventive Maintenance adalah proses perawatan rutin yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih besar pada alat berat melalui pengecekan, penggantian, dan penyempurnaan komponen sesuai jadwal yang ditentukan.
PM membantu menjaga kinerja alat berat agar tetap optimal, mengurangi risiko kerusakan fatal, dan memperpanjang masa pakai mesin. Berikut adalah panduan perawatan berdasarkan jam operasional:
a. Perawatan Setelah 250 Jam
Pada tahap ini, fokus utama adalah memastikan performa mesin tetap stabil melalui pemeriksaan dan penggantian komponen berikut:
- Filter Oli Mesin: Ganti filter dan oli mesin.
- Fuel Filter: Periksa dan bersihkan untuk memastikan bahan bakar bebas dari kotoran.
- Screen Filter: Bersihkan untuk menghindari penyumbatan aliran oli.
- Air Filter: Periksa dan bersihkan agar udara yang masuk ke mesin tetap bersih.
- Sistem Pendingin (Cooling System): Tambahkan cairan coolant untuk menjaga suhu mesin.
- Oli Steering Brake/Clutch: Periksa level oli.
- Rem (Brakes): Lakukan pengujian untuk memastikan respons optimal.
- Track: Sesuaikan atau stel komponen track untuk menjaga stabilitas.
- Belt Kipas dan Alternator: Periksa, sesuaikan, atau ganti jika perlu.
- Baterai: Periksa level air aki dan tambahkan jika kurang.
- Engine Valve Lash: Perhatikan suara mesin untuk mendeteksi potensi masalah.
b. Perawatan Setelah 500–1000 Jam
Saat alat berat mencapai jam operasional ini, diperlukan perawatan yang lebih mendalam pada sistem penting:
- Transmisi: Ganti oli dan filter.
- Sistem Hidraulik: Ganti filter dan periksa level oli.
- Universal Joint: Lumasi dengan grease untuk mencegah gesekan berlebih.
- Power Take-Off: Lumasi komponen ini jika ada.
- Bearing Power Take-Off: Lumasi untuk memastikan kelancaran operasional.
- Fuel Filter: Ganti filter untuk menjaga kualitas bahan bakar.
- Tangki Bahan Bakar: Bersihkan tutup dan saringan tangki.
- Winch Filter dan Magnetic Strainer: Ganti elemen filter dan bersihkan strainer.
c. Perawatan Setelah 8000 Jam
Ketika alat berat telah mencapai jam operasional ini, perawatan besar menjadi sangat penting:
- Overhaul (OH): Lakukan pemeriksaan menyeluruh dan penggantian komponen utama.
- General Check: Inspeksi total untuk memastikan semua sistem bekerja optimal.
2. Preventive Analyst Maintenance (PAM)
Preventive Analyst Maintenance adalah langkah perawatan yang dilakukan ketika terdapat temuan dari Preventive Maintenance (PM) atau saat checklist harian menunjukkan adanya potensi masalah pada alat berat.
Tujuan utama PAM adalah mencegah kerusakan lebih lanjut dengan menganalisis kondisi komponen dan mengambil langkah proaktif untuk memperbaikinya.
Misalnya, ketika ditemukan kasus overheating pada mesin alat berat. Jika selama checklist harian ditemukan bahwa suhu mesin lebih tinggi dari biasanya, teknisi melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem pendingin.
Maka dari itu, Anda harus memeriksa coolant, kondisi radiator, dan kipas pendingin. Jika ada kebocoran atau kerusakan pada radiator, perbaikan dilakukan segera untuk menghindari overheating lebih lanjut.
3. Corrective Maintenance (CM)
Corrective Maintenance adalah langkah yang dilakukan untuk mengganti komponen atau part yang rusak. Proses ini biasanya dilakukan berdasarkan jadwal atau sebagai tanggapan atas temuan kerusakan.
Berikut adalah tahapan dan prosedur yang perlu dilakukan dalam CM:
a. Persiapan Peralatan Kerja
Sebelum memulai perbaikan, teknisi perlu mempersiapkan alat dari gudang teknisi, seperti:
- Kunci Set: Ukuran 8 mm hingga 32 mm.
- Kunci Socket: Ukuran 8 mm hingga 32 mm.
- Kunci Momen Khusus dan L Set: Untuk mengencangkan baut sesuai spesifikasi.
- Thermogun: Mengukur suhu komponen.
- Pressure Guide dan Multimeter (Avo Meter): Untuk mengukur tekanan dan arus listrik.
b. Dokumen dan Izin Kerja
Teknisi harus mengisi dan mengurus dokumen penting, seperti:
- Form Maintenance Report: Catatan detail perbaikan.
- Working Permit dan Safety Permit: Untuk memastikan prosedur keselamatan diikuti.
- Job Safety Analyst (JSA): Analisis risiko kerja.
c. Komunikasi dengan User
Sebelum melakukan perbaikan, teknisi wajib menyampaikan secara lisan atau tertulis kepada operator alat berat terkait tindakan yang akan dilakukan.
d. Proses Maintenance Periodik
Tahapan yang dilakukan:
- Membuka cover alat berat dan menyimpan baut dengan rapi.
- Memberi tanda nomor pada setiap komponen yang dilepas untuk mempermudah pemasangan kembali.
- Melakukan perbaikan sesuai panduan manual book.
e. Penyelesaian dan Dokumentasi
Setelah perbaikan selesai:
- Alat kerja dikembalikan ke gudang teknisi.
- Teknisi mengisi Checklist Maintenance yang diletakkan di kabin alat berat dan ditandatangani oleh user.
- Membuat Maintenance Report dan menyerahkannya kepada user sebagai laporan akhir.
Manfaatkan UT Connect untuk Jadwal Maintenance Alat Berat Makin Praktis!
Banyak sekali operator alat berat, baik di sektor pertambangan maupun konstruksi, menghadapi tantangan besar dalam menjalankan perawatan alat berat mereka.
Salah satu kesulitannya adalah memastikan jadwal maintenance alat berat bisa dilakukan tepat waktu secara konsisten.
Selain itu, sebagai operator alat berat Anda juga perlu berkomunikasi dengan pihak terkait lainnya untuk mengetahui dan memastikan keakuratan diagnosis, ketersediaan spare part, dan kualitas hasil perbaikan.
Maka dari itu, UT Connect hadir dengan berbagai fitur yang tersedia dan dikembangkan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan United Tractors.
Mulai dari fitur Maintenance Management yang dapat Anda gunakan untuk memantau alat berat berat berbasis kondisi menggunakan data analytic (VHMS & Oil Sample), atau My Equipment yang dapat Anda manfaatkan untuk memantau kinerja dan kesehatan alat berat dengan mudah.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pembelian spare part berkualitas dengan harga terjangkau dari ragam brand terbaik seperti Komatsu, Bomag, Scania, dan sebagainya di KlikUT.
Penasaran? Yuk, akses UT Connect sekarang atau download aplikasinya dengan klik di sini!