Logo UTLogo UT Connect
LandingList BeritaDetail Berita

Ini 5 Langkah Pengecekan Kondisi Oli Mesin Alat Berat Sebelum Overhaul

28 August 2025
image for Ini 5 Langkah Pengecekan Kondisi Oli Mesin Alat Berat Sebelum Overhaul

Oli mesin merupakan salah satu komponen penting dalam menjaga performa alat berat. Sebelum melakukan overhaul atau perbaikan besar pada mesin, pengecekan kondisi oli menjadi langkah yang tidak boleh dilewatkan.

Mengapa demikian? Karena oli tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga sebagai pendingin, pembersih, sekaligus pelindung komponen dari keausan. Kondisi oli bisa menjadi indikator kesehatan mesin secara keseluruhan.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah pengecekan kondisi mesin alat berat sebelum overhaul. Penasaran bagaimana? Simak selengkapnya di bawah!

Pentingnya Pengecekan Oli Mesin Sebelum Overhaul

Pengecekan oli mesin bukan hanya rutinitas sederhana, melainkan langkah strategis yang sangat penting sebelum memutuskan overhaul pada mesin alat berat. 

Oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus indikator kondisi internal mesin. Dari hasil pengecekan oli, Anda dapat mengetahui apakah komponen mesin masih bekerja dengan baik atau justru sudah mengalami keausan serius.

Misalnya, adanya perubahan warna, kekentalan yang tidak normal, bau terbakar, hingga kandungan partikel logam di dalam oli bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada mesin.

Dengan memahami kondisi oli sejak awal, mekanik bisa menentukan langkah yang lebih tepat, apakah cukup dengan penggantian oli rutin, flushing, atau memang harus dilakukan overhaul.

Hal tersebut tidak hanya membantu menghindari keputusan yang terburu-buru, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan lebih parah serta biaya perbaikan yang lebih tinggi. 

Singkatnya, pengecekan oli adalah upaya pencegahan yang memberikan gambaran jelas tentang “kesehatan” mesin sebelum tindakan besar seperti overhaul dilakukan.

Langkah-Langkah Pengecekan Kondisi Mesin Sebelum Overhaul

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda gunakan pada saat melakukan pengecekan kondisi oli mesin sebelum overhaul:

1. Mengecek Warna Oli

Warna oli bisa menjadi indikator pertama kondisi mesin. Oli yang masih baik biasanya berwarna cokelat muda hingga kuning keemasan. 

Namun, jika oli sudah berubah menjadi hitam pekat, itu bisa menandakan oli terlalu lama dipakai atau banyak tercampur kotoran hasil pembakaran. 

Sementara itu, oli yang berwarna keabu-abuan atau bercampur seperti susu (milky) biasanya menandakan adanya kebocoran coolant ke ruang mesin. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat merusak komponen internal dan mempercepat kebutuhan overhaul.

2. Mengecek Kekentalan atau Viskositas Oli

Viskositas oli sangat berpengaruh terhadap kinerja pelumasan. Oli yang terlalu encer tidak mampu melindungi permukaan logam dari gesekan, sedangkan oli yang terlalu kental bisa menghambat sirkulasi pelumasan. 

Cara sederhana untuk mengeceknya adalah dengan mengambil sedikit oli di dipstick atau wadah, lalu merasakannya dengan jari. Jika terasa encer seperti air atau terlalu kental dan lengket, berarti oli sudah tidak layak pakai. 

Viskositas yang berubah drastis juga bisa menandakan adanya kontaminasi bahan bakar atau debu halus dari luar.

3. Mengecek Kandungan Endapan dan Partikel

Endapan atau partikel dalam oli sering kali berasal dari serpihan logam akibat keausan komponen mesin. Untuk memeriksanya, oli bisa diteteskan di atas kertas putih lalu diamati setelah beberapa menit. 

Jika terlihat bintik-bintik metalik atau endapan pekat, berarti mesin sudah mengalami gesekan berlebih. Dalam kasus ini, overhaul biasanya menjadi langkah yang tak terhindarkan karena menandakan kerusakan internal yang cukup serius.

4. Mengecek Bau Oli

Bau juga bisa menjadi indikator penting. Oli normal tidak memiliki bau menyengat. Jika oli berbau gosong atau terbakar, biasanya ada masalah pada sistem pendingin atau ruang pembakaran yang menyebabkan oli ikut terbakar. 

Bau bahan bakar yang kuat dalam oli menandakan adanya kebocoran injektor atau ring piston yang aus, sehingga bahan bakar bercampur dengan oli. Kondisi ini mempercepat penurunan kualitas pelumasan dan harus segera ditangani sebelum dilakukan overhaul.

5. Uji Laboratorium (Oil Sampling)

Langkah terakhir yang lebih akurat adalah dengan melakukan uji laboratorium atau oil sampling. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan besar untuk memantau kondisi mesin alat berat. 

Oli yang diambil akan dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kandungan logam, air, bahan bakar, hingga tingkat oksidasi. Dari hasil uji tersebut, mekanik bisa mendapatkan data yang jelas tentang kondisi mesin dan memperkirakan kapan overhaul harus dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Komatsu Genuine Oil HO46, Pilihan Oli Terbaik!

Demikian langkah-langkah pengecekan kondisi mesin alat berat sebelum overhaul. Pada kesimpulannya, overhaul merupakan pekerjaan besar yang memerlukan biaya dan waktu cukup besar. 

Oleh karena itu, pengecekan kondisi oli mesin sebelum melakukan overhaul adalah langkah cerdas untuk menganalisis kesehatan mesin. Dari warna, bau, kandungan partikel, hingga volume oli, semuanya memberi informasi penting yang bisa jadi penentu keputusan perbaikan.

Namun, pengecekan manual saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pemantauan dan perawatan rutin yang lebih terukur. Untungnya, kini ada UT Connect yang siap membantu Anda membantu pengecekan kondisi mesin alat berat menjadi praktis!

Melalui fitur My Equipment, Anda dapat memantau kondisi unit alat berat secara real-time, termasuk performa mesin, riwayat perawatan, hingga potensi masalah yang bisa mengarah pada kebutuhan overhaul. Dengan begitu, keputusan perbaikan bisa diambil lebih cepat dan tepat.

Sementara itu, untuk kebutuhan suku cadang asli, fitur KlikUT memudahkan Anda memesan komponen termasuk untuk Komatsu Genuine Oil hingga spare part mesin lainnya secara online, aman, dan efisien.

Yuk, unduh aplikasi UT Connect sekarang dan rasakan kemudahannya dalam memantau kondisi mesin secara praktis dan efisien!